Tampilkan postingan dengan label RADIO BABE NEWS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RADIO BABE NEWS. Tampilkan semua postingan

Masyarakat Diminta Waspada Dengan Masker Medis Palsu, Begini Cara Mengeceknya

RADIO BABE NEWS - Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kemenkes, Arianti Anaya, mengingatkan masyarakat akan adanya masker medis palsu yang beredar di pasaran. Untuk menghindari hal tersebut, masyarakat diminta teliti sebelum membeli dengan mengecek izin edar masker. "Menghindari kesalahan pemilihan masker medis maka tenaga kesehatan dan masyarakat agar membeli masker medis yang sudah memiliki izin edar alat kesehatan dari Kemenkes dan izin edar ini juga bisa diakses melalui infoalkes.kemkes.go.id," kata Arianti dalam sebuah diskusi, Minggu (4/4/2021).

Masker palsu yang dimaksud Arianti ialah yang tak memiliki izin edar dari Kemenkes tetapi diklaim sebagai masker medis.

Untuk mendapat izin edar, masker harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan manfaat. Karena itu, harus dilakukan uji bacterial filtration efficiency (BFE), particle filtration efficiency (PFE), breathing resistance, dan lainnya.

Rangkaian pengujian tersebut harus dipenuhi untuk memastikan masker mampu mencegah masuknya droplet atau virus dan bakteri.

Masker yang lulus pengujian itulah yang mendapat izin edar dan dikategorikan sebagai masker alat kesehatan, baik masker bedah maupun masker N95/KN95.

"Yang disebut sebagai tidak sesuai dengan peruntukannya adalah misalnya masker itu sebenarnya bukan masker alat kesehatan, tapi diklaim sebagai masker alat kesehatan. Ini akan ditindaklanjuti karena tentunya ini akan menyesatkan masyarakat," kata Arianti.

Adapun masker nonmedis umumnya digunakan untuk sejumlah keperluan seperti di industri pengecatan, pertambangan, atau perminyakan yang biasanya digunakan untuk mencegah gangguan inhalasi terhadap polusi. "Tentunya, yang pasti masker nonmedis ini tidak memiliki izin edar dari Kemenkes karena tidak memenuhi standar uji sebagai alat kesehatan," ujarnya. 

Menurut Arianti, saat ini terdapat 996 masker yang mendapat izin edar dari Kemenkes. Untuk menindaklanjuti peredaran masker ilegal atau yang tak sesuai dengan peruntukannya, Kemenkes telah bekerja sama dengan aparat hukum. Arianti mengatakan, pihaknya bahkan sudah melakukan penyitaan terhadap masker yang terbukti tak punya izin edar tetapi diklaim sebagai masker medis. "Jika tenaga kesehatan atau masyarakat menemukan masker yang dicurigai tidak memenuhi standar maka diminta untuk segera (adukan). Kami punya jalur e-watch alkes itu bisa melalui pengaduan dan atau melalui Halo Kemkes 1500567," kata dia.

Sumber : kompas.com
Share:

Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan Avtur Aman 74 Hari ke Depan

RADIO BABE NEWS - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional aman pascakebakaran tanki T301 Kilang refinery unit (RU) VI Balongan, Indramayu, karena di-back up kilang lainnya. Pertamina juga memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga.

"Ketahanan pasokan BBM dan Avtur sangat memadai di kisaran 20 hingga 74 hari ke depan. Berdasarkan data saat ini, pasokan gasoline secara nasional sebesar 10,5 juta barel, Gasoil (solar) 8,8 juta barel dan avtur 3,2 juta barel," ujar SPV Communication and Investor Relation PT Pertamina (Persero) Agus Suprijanto dalam diskusi virtual bertajuk 'Terbakarnya Tanki Pertamina Balongan, Pasokan BBM Aman', yang diselenggarakan Kamis (1/4/2021).

Dalam rilis yang diterima Jumat (2/4/2021) disebutkan Pertamina telah menerapkan pola suplai untuk mengantisipasi kondisi emergency atau kedaruratan. Ia memastikan tidak ada masalah pada kilang Balongan dan memastikan suplai pengganti dijalankan dari kilang RU IV Cilacap dan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban. "Pertamina memiliki digital monitoring system untuk memantau stok BBM. Masyarakat tak perlu panik, karena stok sangat banyak," pungkasnya.

Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan, ketika kejadian itu, ia bersama rekan-rekannya di Komisi VII fokus pada pasokan BBM yang harus tetap terjaga. Sebab, kilang Balongan memiliki kapasitas besar dengan produk-produknya yaitu Pertamax, Pertalite dan bensin atau Premium.

"Tanki penyimpanan BBM di sana (Balongan) banyak sekali, ada sekitar 38 tanki timbun yang berisikan sudah menjadi BBM dan ada tanki-tanki lain yang masih processing, crude, ada setengah BBM yang bahkan jumlahnya sampai 70-an tanki," katanya.
Sugeng menyadari, keberadaan Kilang Balongan sangat strategis karena memasok BBM untuk wilayah lain. Dari total kapasitas penyimpanan BBM di Terminal BBM (TBBM) Plumpang sebesar 15.000 kilo liter (KL), sebanyak 14.000 KL di antaranya merupakan suplai dari Balongan.

Ia meminta kepada Pertamina, agar bisa memastikan pasokan BBM aman. Sebab, wilayah Jabodetabek, Jabar dan Banten memang sangat tergantung kilang Balongan.

Sumber : beritasatu.com
Share:

Berita Populer