Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan

Sejarah Qurban Pertama Kali Yang Dilakukan Qabil dan Habil


 

Qurban artinya dekat atau mendekatkan. Dalam ilmu Fiqih dikenal dengan udhiyah yang secara harfiyah berarti hewan sembelihan.

Allah memerintah Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putra kesayangannya Ismail yang kemudian diganti oleh Allah dengan kambing. Nabi Ibrahim lulus ujian dan sejak saat itu diperintahkan bagi umat islam untuk berqurban.

Namun tahukah ncang ncing keluarga babe, Kisah pertama kali tentang Qurban di dalam Al-Quran ialah tentang kakak beradik Qabil dan Habil. Keduanya memiliki adik perempuan dan akan dinikahkan bersilang. Namun Qabil menolak, sebabnya ia merasa lebih pantas dinikahkan dengan adiknya yang berparas lebih cantik baginya, bukan dengan adiknya Habil.

Allah lalu meminta keduanya untuk berkurban dengan kurban yang terbaik. Singkat cerita, Habil yang berkurban dengan ternak terbaik milikinya diterima Allah, sedangkan Qabil yang diceritakan berkurban dengan tanaman pangan seadanya ditolak oleh Allah. Maka Al-Quran (QS 5:27) mengisahkan :

Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima

Anehnya, Qabil langsung mengatakan pada Habil: "Sungguh, aku pasti membunuhmu!"

Padahal dia tahu, bahwasannya Habil tidak sama sekali berpengaruh terhadap ditolaknya kurbannya, yang itu adalah pilihannya sendiri. Membunuh Habil tidak lantas membuat kurbannya Allah terima, malah sebaliknya membuat Allah murka kepadanya.

Yang menarik jawaban Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertaqwa"

Dari situ kita memahami, karena kurban itu adalah pendekatan pada Allah, tentu pendekatan itu dengan cara yang Allah ingin, bukan cara yang kita duga atau kita inginkan. Bukan daging dan darah hewan kurban yang sampai pada Allah, Allah tak perlu itu semua. Akan tetapi ketaqwaan itu yang sampai pada Allah.

Hari ini kita bukan hanya disunnahkan menyembelih hewan kurban, tapi juga menyembelih sifat hasad kita.

Selamat Hari Raya Iedul Adha 1442 H


Penulis : Sinta Susi Selvia

Share:

Nabi Idris as seorang Nabi yang Tak Banyak Bicara tapi Bisa Lihat Surga


Radio Babe News. Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam as. Dia adalah putra dari Qabil dan Iqlima (putra dan putri Nabi Adam as).

Saat itu, Allah memerintahkan Nabi Idris untuk mengajak seluruh manusia agar berjalan pada kebenaran. Saat itu dia adalah manusia pertama yang menerima wahyu lewat Malaikat Jibril ketika dirinya berusia 82 tahun.

Nabi Idris AS memiliki banyak keunggulan sebagai yang menyampaikan wahyu Allah SWT. Berikut 4 keunggulan dari Nabi yang pernah melihat surga saat hidup.

Nabi Idris AS dipanggil dengan nama tersebut karena banyak belajar terkait yang disampaikan pada Nabi sebelumnya. Karakter lain yang menonjol dari Nabi Idris AS adalah sifat sabar dalam menghadapi segala kondisi.

Nabi Idris AS menyatakan ada tiga bentuk kesabaran. Bentuk pertama adalah sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT, kesabaran kedua adalah dalam menghindari larangan-Nya, dan yang ketiga adalah bersabar saat tertimpa musibah.

Selain itu, Al-Quran surat Maryam ayat 56 dikutip dari situs Islam Question and Answer menyebut Nabi Idris AS adalah seorang yang sangat jujur dan bisa dipercaya. Berikut 4 keunggulan lain dari Nabi yang merupakan keturunan langsung dari Nabi Adam AS ini.

1. Pernah melihat surga

Masih dari situs yang sama, Al-Quran surat Maryam ayat 57 menyatakan Allah SWT mengangkat martabat Nabi Idris AS dengan segenap keunggulannya. Berbagai kitab menyatakan Nabi Idris AS berkesempatan melihat dan merasakan surga meski dalam kondisi masih hidup. Surga hanya bisa dimasuki mereka yang telah meninggal dunia dan memiliki banyak amal baik.

2. Paham astronomi

Keunggulan lain Nabi Idris AS adalah memiliki pengetahuan yang luas soal ilmu perbintangan dan benda langit lainnya. Dikutip dari situs IslamiCity, dia bahkan dianggap sebagai salah satu yang meletakkan dasar ilmu astronomi yang dipelajari manusia masa kini. Dia menerangkan pengaruh benda langit dan pergerakannya pada kehidupan manusia. Tentunya ilmu perbintangan Nabi Idris AS bukan yang digunakan untuk meramal nasib atau hal lain yang bertentangan dengan perintah Allah SWT.

3. Nabi kreatif yang bisa menulis dan menjahit

Situs Hajij menyatakan, Nabi Idris AS adalah seseorang yang sangat diberkati dalam kemampuannya memenuhi kebutuhan manusia. Nabi Idris AS bisa menggunting, menjahit, dan membuat pakaian. Sebelumnya, manusia menggunakan kulit binatang untuk menutupi kulit tubuhnya. Selama membuat pakaian, Nabi Idris terus mengumandangkan kalimat pujian pada Allah SWT. Kemampuan lainnya adalah menggunakan pena untuk menulis dan mengenal tulisan.

4. Tidak banyak bicara

Nabi Idris AS adalah seseorang yang tidak banyak bicara. Jika harus bicara, Nabi Idris AS memilih mengucapkan dengan suara perlahan.
Share:

Kisah Nabi Daud As dan seekor ulat yang selalu bertasbih

Radio Babe News. 24/3. Encang encing keluarga babe di dalam kehidupan ini kita tidak boleh menganggap orang lain bahkan makhluk lain merasa kecil dari diri kita. Ada satu kisah yang yang mengajarkan kepada kita untuk selalu menghormati dan menghargai makhluk lain sekalipun itu makhluk yang kecil.

Nabi Daud A.S merupakan Nabi yang sangat taat kepada Allah SWT. Ketaatan Nabi Daud membuatnya mendapat keistimewaan berupa kepercayaan untuk menyebarkan kitab Zabur.

Suatu hari, beliau yang sedang membaca kitab Zabur sembari duduk tenang dalam suraunya melihat seekor ulat metah yang berada disekitarnya. Beliau kemudian mengawasi ulat tersebut dambil berpikir dalam hati, "Apa ya, yang Allah harapkan dari ulat kecil ini?"

Mengetahui pikiran Nabi Daud, Allah SWT kemudian mengizinkan ulat tersebut untuk berkata layaknya manusia. Ulat merah itu pun berkata kepada Nabi Daud:

"Wahai nabi Allah! Allah SWT telah mengilhamkan kepadaku untuk selalu membaca tasbih, Subhanallahu walhamdulillah wala ilaha illallahu wallahu akbar setiap hari sebanyak 1000 kali pada siang hari. Pada malam harinya, Allah SWT mengilhamkanku untuk membaca Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim, sebanyak 1000 kali juga."

Kemudian ulat tersebut juga berkata kepadanya:

"Lalu apa yang dapat kau dapat katakan kepadaku agar aku mendapat faedah darimu ya Nabi Allah?"

Mendengar perkataan ulat tersebut membuat Nabi Daud tersadar bahwa dirinya khilaf, ia telah memandang remeh makhluk Allah yang terlihat kecil dan tak bisa apa-apa. Padahal mereka bisa lebih dahsyat ibadahnya terhadap Allah dengan caranya sendiri.

Kemudian Nabi Daud memohon ampun dan berserah diri pada Allah SWT. Begitulah sifat pemikir seorang Rasul yang bijak. Setelahnya beliau tak lagi menganggap rendah segala makhluk ciptaan Allah.

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah, kita tak boleh memandang rendah dan meremehkan orang lain. Seperti ulat dalam kisah ini, meski terlihat kecil, namun ternyata ia selalu mengingat Allah SWT.

Share:

Berita Populer