Diketahui Musra pertama dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat pada 28 Agustus 2022. Sedangkan Musra ke-9 diselenggarakan di Mamuju, Sulawesi Barat pada 20 Desember 2022 lalu.
Adapun rangkaian Musra meliputi daerah sebagai berikut; Bandung, Palembang, Batam, Kepri, Padang, Serang, NTT, Sulbar, hingga Hongkong.
Fenomena masuknya Moeldoko di peringkat teratas di berbagai Musra itu, mendapat sorotan dari Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia (AMMI).
Koordinator AMMI, Nurkhasanah menilai sosok Moeldoko masuk tiga besar karena punya rekam jejak jelas dan berpengalaman sejak di militer dan mengemban pejabat publik.
“Dari 9 daerah penyelenggaraan Musra, sosok Moeldoko konsisten masuk tiga besar. 6 dari 9 daerah Musra menghendaki Moeldoko menjadi Calon Wakil Presiden,” ujar Nurkhasanah dalam keterangannya, Jumat (23/12/2022).
Bahkan Nurkhasanah menggarisbawahi khusus Batam dan Kupang, Moeldoko menempati urutan kedua Musra.
“Khusus Batam dan Kupang sosok Moeldoko mampu mencuri hati masyarakat kedua kota itu,” sambungnya.
Selain itu, Nur mengatakan bahwa Moeldoko mampu menyesuaikan karakternya dengan pasar milenial.
“Pak Moeldoko menjadi salah satu, selain Pak Jokowi yang aktif di media sosial. Juga menghadiri event-event yang melibatkan anak muda dan teknologi,” terangnya.
Hal itu, menurut Nurkhasanah, berhasil mendongkrak nama Moeldoko di berbagai lembaga survey. Oleh sebab itu, Nurkhasanah menilai hasil Musra berbanding lurus dengan hasil berbagai lembaga survey.
Lewat media sosial, Nurkhasanah juga mengamati konsistensi masuknya nama Moeldoko yang masuk bursa papan atas di lembaga survey seperti LSN (Lembaga Survey Nasional), LKP (Lembaga Klimatologi Politik), SRS (Surabaya Research Syndicate) dan Polstat.
“Moeldoko berasal dari Jawa dengan nama yang cukup mudah menjadi populer dan memiliki potensi yang sama besarnya untuk berada di jajaran eksekutif negara,”ungkapnya.
Penilaian Moeldoko juga menjadi cermin kinerja Presiden Joko2i karena miliki 3 dimensi politik menjadi satu tema besar, yaitu politik aliran.
“Dimensi popularitas, elektabilitas, dan akseptabilitas termasuk penilaian kinerja Moeldoko dipercaya sejak menjabat Panglima TNI 2013 sampai 2015, hingga masa kepemimpinan Presiden Jokowi,” pungkasnya.
Sumber: jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar