Dia juga menyampaikan sosok Moeldoko juga bisa menciptakan kolaborasi dan sinergi terkait pikiran maupun langkah dari Presiden Jokowi.
Karena basic beliau kan militer yang sungguh tidak diragukan lagi dalam konteks pelaksanaan politik maupun persoalan bangsa terkait isu-isu yang bersifat sosial, politik atau masalah nilai-nilai kebangsaan yang berhubungan dengan tatanan kenegaraan," kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022.
Menurut Agus, sosok Moeldoko cukup langka sebagai tokoh militer di era Presiden Jokowi. Ia bilang, Moeldoko juga punya kemampuan memahami betul suatu keadaan teritorial yang bersifat komprehensif umumnya. "Jadi, langkah-langkah dalam menyelesaikan persoalan itu kan cenderung dalam pendekatan persuasif, maupun komunikasi yang terkait dengan satu sama lain," ujar Agus.
Pak Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden ini, memang cukup konsen isu-isu yang terkait kiranya ada tugas maupun ada perintah dari pak Presiden tersendiri,” lanjutnya. Pun, dia menyebut Moeldoko saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Ia menganalisa, purnawirawan jenderal bintang empat itu berpotensi maju di Pilpres 2024 dengan latar belakang militer yang dimilikinya.
Kalau adanya peluang atau potensi untuk beliau dalam kontestasi mengikuti Pemilu 2024 nanti mungkin insya Allah kenapa tidak ya,” sebutnya.
“Pak Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden ini, memang cukup konsen isu-isu yang terkait kiranya ada tugas maupun ada perintah dari pak Presiden tersendiri,” lanjutnya. Pun, dia menyebut Moeldoko saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Ia menganalisa, purnawirawan jenderal bintang empat itu berpotensi maju di Pilpres 2024 dengan latar belakang militer yang dimilikinya.
“Kalau adanya peluang atau potensi untuk beliau dalam kontestasi mengikuti Pemilu 2024 nanti mungkin insya Allah kenapa tidak ya,” sebutnya.
Bagi Agus, figur seperti Moeldoko dengan rekam jejak yang baik diperlukan dalam kondisi geopolitik global saat ini. Ia mengatakan demikian karena untuk mengimbangi langkah kolaborasi dan sinergi dalam kepemimpinan antara sipil dan militer. Dia menekankan dengan pengalaman sebagai Panglima TNI, Moeldoko paham dalam mengambil keputusan. “Apalagi beliau kan, katakanlah seorang mantan Panglima TNI yang paham sisi yang harus beliau mengambil suatu keputusan. Kebijakan maupun sifat mengurai suatu persoalan dalam pendekatan persuasif dan hubungan kebersamaan dengan kerakyatan,” ujarnya.
Sumber: Viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar