Mengutip CNET, kompor listrik menggunakan sumber panas yang terpusat. Sumber itu berada di bawah wadah yang biasanya terbuat dari kaca atau keramik.
Terdapat kumparan metal yang dipanaskan lewat gelombang elektrik. Saat kumparan itu panas, ia muai berpendar lalu mentransfer panas tersebut ke wadah lewat energi inframerah.
Energi tersebut memanaskan permukaan kompor untuk menyediakan panas yang digunakan untuk memasak. Panas itu akan ditransfer ke alat masak semisal panci kemudian ke makanan yang ada di dalamnya.
Proses tersebut dikenal dengan konduksi termal.
Bagaimana dengan kompor induksi? Kompor ini pada prinsipnya sama-sama menggunakan tenaga listrik. Namun kompor ini memanaskan makanan dengan cara yang benar-benar berbeda.
Kompor induksi menggunakan kumparan tembaga yang membuat gelombang magnetik dengan panci yang berada di permukaannya. Kompor induksi kemudian langsung mentransfer panas langsung ke alat masak.
Alhasil, hampir tidak ada energi panas yang hilang saat memasak. Melansir Treehugger, kompor induksi singkatnya menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memasak.
Pasalnya, ketika gelombang elektrik melewati kumparan tembaga, ia tidak memanas melainkan memproduksi medan magnet. Alhasil, permukaan kompor induksi tetap bisa disentuh karena tak panas meski tak menyala.
Namun ketika pengguna menempatkan alat masak berbahan metal di permukaannya, alat itu akan merespon kepada gelombang di kompor untuk kemudian memanas. Hal ini kana panas di kompor berinteraksi dengan bahan metal di alat masak.
Soal efisiensi, kompor induksi unggul terhadap kompor listrik. Itu karena tidak ada panas yang hilang saat memasak. Pengguna juga bisa mengontrol panas dan temperatur dengan cepat.
Kompor induksi juga mematangkan masakan lebih cepat. Menurut Energy Star, efisiensi energi kompor induksi ada di angka 5 persen hingga 10 persen lebih efisien daripada kompor listrik.
Akan tetapi, kompor induksi tetap memiliki kekurangan. Biasanya, harga kompor induksi lebih mahal daripada kompor gas atau listrik.
Kompor ini juga kurang bekerja baik dengan alat masak berbahan alumunium. Beberapa pemilik kompor induksi juga merasa alat mereka menimbulkan suara aneh ketika disetel ke pengaturan maksimal.
Bagaimana dengan kompor listrik?
Kompor ini punya keuntungan dalam segi pemasangan karena lebih sederhana. Kompor ini juga biasanya tetap hangat setelah digunakan.
Hal itu berguna apabila pengguna ingin memanaskan makanan meski kompor telah dimatikan. Di sisi lain, sisa panas ini juga bisa menjadi kekurangan karena bisa menimbulkan kebakaran jika tak waspada.
Kompor listrik juga butuh waktu lebih lama untuk panas. Jika pengguna menggunakan wadah yang lebih kecil daripada kompor, kemungkinan akan ada banyak energi yang terbuang.
Dari sisi keramahan lingkungan, kompor listrik juga kalah daripada kompor induksi. Iu karena kompor induksi dinilai lebih efisien karean tak banyak energi terbuang serta mudah dibersihkan.
Sumber: CNN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar