Radio Babe News-Belum juga selesai kasus Irjen Ferdy Sambo, muncul lagi peristiwa polisi menghabisi polisi lainnya dengan cara yang sama: ditembak.
Peristiwa terbaru terjadi di Lampung Tengah, Lampung.
Aipda Rudi Suryanto menembak mati Aipda Ahmad Karnain, Minggu (5/9/2022).
Rudi merupakan Penjabat sementara Kepala Unit (Kanit) Provost Polsek Way Pengubuan, sedangkan Ahmad bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Way Pengubuan.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memberikan pandangan berkenaan kasus ini.
Anggota Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan, Kompolnas sangat menyesalkan terjadinya lagi insiden polisi menembak polisi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Tindakan pelaku masuk kategori pelanggaran berat kode etik profesi Polri," ujar Poengky dalam pesan yang diterima Kompas.com, Selasa (6/9/2022) malam.
Kompolnas berharap agar pelaku segera diproses etik supaya ada sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Poengky menuturkan, Kompolnas juga berharap penyidik dapat melakukan penyidikan secara profesional dan mandiri dengan dukungan scientific crime investigation.
Hal tersebut diperlukan untuk melihat apakah penembakan yang dilakukan Aipda Rudi ada unsur perencanaan atau tidak.Aipda Ahmad Karnain tewas seusai ditembak Aipa Rudi pada Minggu sekitar pukul 21.30 WIB.
Ahmad meninggal karena lluka tembak di dada.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, menuturkan, penembakan berlangsung di rumah Aipda Ahmad.
Sewaktu pelaku datang, korban tengah duduk di teras rumah.
Korban sempat menawari pelaku untuk masuk ke rumah. Namun, tiba-tiba, Rudi justru mengeluarkan senjata api jenis revolver dan menembak ke arah dada korban.
Tembakan itu terdengar oleh istri korban.
Istri korban kemudian mendapati suaminya telah tersungkur.
"Istri korban berteriak minta tolong, dan pada saat itu pelaku melarikan diri," ungkap dia di Markas Polres Lampung Tengah, Senin (5/9/2022), dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Menurut Doffie, penembakan itu dilatarbelakangi oleh perasaan dendam.
Berdasarkan keterangan pelaku, korban menyinggung keluarganya karena membeberkan informasi bahwa istrinya belum membayar arisan online. (*)
Sumber: Tribunnews Jabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar