Petani Milenial Kembangkan Buah Melon dengan Sistem Smartfarming IOT

Radio Babe News - Sekelompok Pemuda yang tergabung dalam kelompok Tani Muda, Melo Hydro, Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, berhasil mengembangkan buah melon jenis Rangipo dan Honey globe.

Kelompok tani muda ini, membuat lahan pertanian dengan sistem modern, yakni menggunakan smartfarming dengan IOT (internet of think) dalam bertanam. Mereka menyewa lahan seluas 80 meter kali 8 meter dan dibuat dengan sistem green house.

“Jadi keunggulan sistem IOT itu, kelembaban tanah dapat dikontrol, karena setiap 1 jam sekali air bercampur nutrisi di tandon akan mengalir secara otomatis,” terang Moh Ali Kahfi, ketua Kelompok tani muda Melo Hydro, Selasa (22/2/2022).

Ali Kahfi menambahkan, sistem green house juga mencegah hama masuk, dan juga membuat tanaman melon tidak mengenal musim. Umur melon Rangipo dan Honey globe sama seperti melon lainnya, yakni sekitar 72 hari.

“Dalam setahun tanaman melon kami bisa 3 sampai 4 kali tanam, karena tidak mengenal musim. Dan keunggulan melon Rangipo dan Honey globe harga jualnya lebih tinggi dibandingkan buah melon biasa. Jika melon biasa hanya 7-9 ribu perkilogramnya, tapi melon Rangipo dan Honey globe bisa mencapai 15 ribu sampai 20 ribu perkilogramnya,” ujar Ali Kahfi.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana yang datang dan melihat budidaya melon kelompok Tani Muda Melo Hydro mengatakan, pihaknya mendorong petani milenial untuk menggunakan teknologi yang diproyeksikan go ekspor.

“Jadi kami terus mendorong petani milenial untuk terus berinovasi, agar buah melon tanaman mereka semakin berkualitas. Pihaknya akan memproyeksikan hasil pertanian dari petani-petani milenial ini untuk diekspor,” jelas Bupati Kediri.

Selain itu, petani ini harus menerapkan sustainable development dalam pertanian ini. Sehingga stok untuk hasil pertanian akan terus tercukupi.
“Dinas Pertanian Kabupaten Kediri saat ini sudah membina lima kelompok tani milenial di Kabupaten Kediri, yang dijaring dari 36 kelompok tani yang berpotensi. Dan Dinas akan melakukan pendampingan end-to-end. Jadi mulai kita beri dana stimulus, pembinaan dan beri pelatihan serta pengetahuan pertanian, dan pemasaran. menjadi wisata edukasi pertanian,” 
Ini menjadikan pelajaran buat kita semua, semoga terlahir kelompok petani yang unggul dan kreatif.
Sumber : 
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer