Dia menegaskan upaya peningkatan kesejahteraan itu sudah dimulai dari tahun ini berupa perekrutan sejuta guru PPPK.
Bahkan untuk tunjangan profesi bagi guru PPPK sudah dialokasikan di DAK nonfisik 2022.
"Pemerintah serius memikirkan kesejahteraan para guru honorer. Saya pastikan itu," ujar Mas Nadiem sapaan akrabnya, Jumat (22/10).
Lebih lanjut dia mengatakan tahun ini kali pertamanya pemerintah membuka kesempatan bagi guru honorer untuk mengikuti seleksi aparatur sipil negara (ASN) PPPK dalam jumlah besar 506.252.
Tunjuannya agar guru-guru honorer yang sudah mengabdi bisa terangkat kesejahteraannya.
Jika selama ini gajinya hanya mengandalkan dana bantuan operasional sekolah (BOS), lanjutnya, maka dengan menjadi ASN PPPK, para guru honorer bisa mendapatkan gaji setara PNS.
Mereka juga berhak mendapatkan kesempatan ikut pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.
"Dari kunjungan saya ke daerah sampai menginap di rumah guru honorer, saya menyaksikan guru-guru honorer inspiratif. Mereka layak diberikan kesejahteraan selayaknya guru PNS," tegas dia.
Niat tulus pemeriintah itu, tambah Nadiem, dibuktikan dengan upaya Kemendikbudristek memperjuangkan 506 ribu formasi PPPK 2021 bisa terisi penuh.
Dia mengungkapkan tahun depan pemerintah juga akan kembali membuka kesempatan bagi guru honorer untuk mendaftar sebagai PPPK, di luar formasi 2021
"Akan ada ronde-ronde berikutnya," pungkas Nadiem Makarim.
Untuk PPPK 2021, formasi yang disiapkan 506.252 dari target satu juta guru PPPK.
Dari jumlah tersebut yang ada pelamarnya 322.665, dan yang dinyatakan lulus formasi PPPK tahap I (prasanggah) pada 8 Oktober sebanyak 173.329 orang.
sumber: jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar