Radio Babe News - Banjir bandang yang melanda Kota Batu, Jawa Timur membawa sejumlah pertanyaan serta dugaan penyebab peristiwa yang menewaskan 6 orang warga itu.
Salah seorang warga selamat, Suliamat (53) mengungkapkan, daerah tempat tinggalnya itu tak pernah mengalami banjir.
Puluhan tahun tinggal di sana, pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu mengaku baru ini menghadapi bencana alam.
"Sejak 1994 saya tinggal di rumah itu, baru kali ini ada banjir. Sebab kesehariannya sungai itu kering," katanya.
Berdasarkan analisis sementara sejumlah instansi terkait, banjir bandang disebabkan oleh beberapa faktor.
1. Hujan intensitas tinggi
Menurut Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1 Raymond Valiant Ruritan, hujan mengguyur kawasan Kota Batu dengan intensitas 80 hingga 100 milimeter dalam dua jam antara pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
"Sedangkan di bagian hulu lebih ke atas lagi sekitar 100 milimeter selama dua jam. Antara pukul dua siang sampai empat sore," kata Raymond di daerah terdampak banjir, Jumat (5/11/2021) dini hari.
Hujan dengan intensitas yang tinggi itu lantas mengalir mengikuti aliran Sungai Anak Brantas. Aliran air itu membawa material lumpur dan kayu.
"Kejadian yang kita lihat tadi hujan tersebut menyebabkan mengangkut tanah, batu, kayu dan material lain dari permukaan tanah dan mengalirkannya lewat jalur alami (sungai anak Brantas) yang saat itu kanan-kirinya ada rumah penduduk.
2. Rusaknya daerah resapan di hulu sungai
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Muhammad Rizal mengatakan, intensitas hujan yang tinggi itu diperparah dengan daerah resapan di hulu sungai Brantas rusak.
Akibatnya, banjir membawa material lumpur, batu dan kayu.
3. Erosi hutan lereng gunung Arjuno
Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengaku masih mengkaji penyebab banjir bandang tersebut. "Penyebab masih dalam kajian tertulis," kata Punjul di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Jumat.
Meski begitu, Punjul Santoso tidak memungkiri bahwa ada faktor lingkungan di daerah hulu yang menyebabkan banjir bandang tersebut.
Adapun aliran itu berhulu di hutan lereng Gunung Arjuno.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar