Pengelola mengatakan kalau masyarakat bisa kembali datang untuk berolahraga di danau dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona yang diterapkan.
Pengunjung yang diperbolehkan memasuki kawasan diwajibkan memiliki aplikasi PeduliLindungi yang akan diakses saat memasuki area dengan bantuan petugas.
"Di gerbang masuk Central Park kami sediakan 15 titik lokasi untuk aplikasi PeduliLindungi," kata pengelola Meikarta Central Park, Tri Agus di Cikarang, Senin (13/9)
Setelah pengecekan aplikasi PeduliLindungi, pengunjung harus mencuci tangan di tempat yang telah disediakan lalu dicek suhu tubuhnya oleh petugas.
"Di lokasi yang sama yakni gerbang masuk, kami telah menyediakan lima tempat cuci tangan serta tempat cek tubuh. Siapa pun yang hendak berkunjung tidak diperkenankan masuk apabila tidak melewati pengecekan petugas gerbang,"
Selanjutnya, anak usia di bawah 12 tahun juga tidak diperkenankan memasuki kawasan. Pengunjung yang diperbolehkan masuk juga wajib untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
"Pengunjung yang diizinkan masuk area dibatasi maksimal 12 ribu orang atau 10 persen dari total kapasitas sebanyak 126 ribu orang. Pengawasan terhadap jumlah pengunjung sepenuhnya dilakukan oleh petugas kami," ujarnya.
Pengelola kawasan berharap pengunjung dapat mematuhi peraturan berkunjung, sehingga penularan virus corona bisa ditekan selama pembukaan kembali.
"Pembukaan ini disertai persyaratan masuk yang ketat, mengacu aturan pemerintah terkait pencegahan COVID-19," ujarnya.
"Kami juga selalu berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 setempat, kepolisian, dan institusi terkait lainnya demi keamanan, kenyamanan, dan ketenangan khalayak," pungkasnya.
Selain yang berolahraga, masyarakat yang datang ke danau Meikarta Central Park juga sering membawa binatang peliharaannya. Tak sedikit juga yang datang untuk bermain bersama anak dan berfoto di kawasan danau seluas 25 hektare ini.
Luasnya kawasan membuat danau ini diganjar Rekor MURI sebagai danau terbesar di Indonesia.
Menjelang malam hari, lampu-lampu di sekitar danau - yang bertujuan sebagai tempat penampungan air berkapasitas 300 ribu kunik - ini akan menyala dan memancarkan suasana yang romantis.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
sumber : CNN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar