RADIO BABE NEWS - Aksi tawuran yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia terjadi di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat pada Senin (16/8/2021) dini hari kemarin diusut polisi.
Terbaru, polisi telah mengantongi identitas pelaku penyerangan kepada korban.
Polisi masih mengejar terduga pelaku untuk pengusutan lebih lanjut.
"Tersangka lagi kita cari. Indikasi dan identitas pelaku sudah ada," kata Kapolsek Johar Baru Kompol Edison kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).
Meski begitu, Edison belum memerinci identitas pelaku tersebut.
Ia mengatakan, dari penyelidikan sementara terduga pelaku itu diketahui berperan dalam penyerangan yang mengakibatkan korban meninggal dunia berdasarkan keterangan saksi.
"Untuk pelaku mudah-mudahan bisa kita amankan secepatnya. Intinya, identitas pelaku sudah ada dari keterangan saksi-saksi yang kita kumpulan kemarin," terang Edison.
Aparat Polsek Johar Baru masih mengusut penyebab tawuran yang terjadi antara 2 kelompok itu.
Sejumlah saksi juga masih dimintai keterangan oleh polisi untuk mengetahui penyebab tawuran terjadi.
Sebelumnya, tawuran antar 2 kelompok terjadi di kawasan Jembatan Paris, Johar Baru, Senin (16/8/2021) sekitar pukul 00.30 WIB.
Dalam peristiwa itu, satu orang meninggal dunia usai dibacok dan sempat dilarikan ke rumah sakit hingga meninggal dunia.
Tawuran yang viral di media sosial itu melibatkan dua kelompok warga. Mereka tampak saling serang menggunakan batu, senjata tajam dan mercon yang saling berbalasan.
Korban hendak bubarkan tawuran
Seorang pria tewas terkena sabetan senjata tajam dalam aksi tawuran yang terjadi di Jembatan Kota Paris, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (16/8/2021) dini hari.
Korban tewas meninggalkan seorang istri.
Korban yang diketahui ernama Indramayu (51) itu merupakan seorang pengemudi ojek online.
Korban tewas saat berupaya membubarkan tawuran sebelum akhirnya terkena sabetan senjata tajam.
Adik korban, Mega Nilamsari (31) mengatakan tawuran terjadi sekitar pukul 00.00 WIB dini hari tadi.
Menurut Mega jika, kakaknya tidak ikut dalam aksi tawuran, sebab saat kejadian kakaknya baru saja pulang bekerja.
"Jadi dia (korban) baru saja pulang ngojek. Dia ngak ikut-ikut dalam tawuran itu. Memang dia ambil bambu bendera, maksudnya mau bubarin tawuran itu. Nah tiba-tiba orang Baladewa nyerang kakak saya," kata Mega ditemui di rumah duka, Senin (16/8/2021).
Dikatakan Mega, saat itu kakaknya sempat dikejar oleh pelaku tawuran, hanya saja saat itu Indra terjatuh.
Pelaku yang melihat pun langsung memanfaatkan momen tersebut dengan mengayunkan senjata tajam ke perut dan dada korban.
"Jadi pas abang saya jatoh langsung di bacok oleh pelaku. Itu ke perut sama dada. Itu langsung orang sini bawa ke Puskesmas tapi karena luka dan pendarahan yang hebat di larikan lagi ke Rumah Sakit," katanya.
Ketika dilarikan ke RSCM dan menjalani perawatan nyawa korban tidak dapat diselamatkan selain mengalami luka yang cukup serius di bagian perut dan dada.
Korban juga mengalami pendarahan hebat.
"Luka empat bagian di bagian perut dan dada. Tapi mungkin karena cukup berat ya lukanya tadi pagi jam 6 korban dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Rencananya pihak keluarga akan langsung memadamkan korban di TPU Kemiri, Jakarta Timur.
Pihak keluarga juga berharap pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku tawuran yang menewaskan Indra.
"Kita serahkan aja ke pihak kepolisian. Kita rencananya mau langsung makamin di TPU Kemiri Jakarta Timur," ucapnya.
Sumber : Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar