Kesaksian Perekam soal Video Viral Wanita Ber-APD 'Jual' Surat Bebas COVID



Sebuah video seorang wanita berbaju alat pelindung diri (APD) hazmat disebut 'menjual' surat bebas COVID-19 di bus viral. Perekam video, Khoironi pun mengungkapkan cerita di balik video viral itu.

Awalnya, Khoironi mengatakan kejadian itu terjadi di bus di daerah Bungo, Jambi yang mengarah ke Jakarta. Kemudian bus saat itu berhenti tiba-tiba di kawasan Lampung karena ada pengecekan petugas.

"Saya awalnya kan mau pergi ke Jakarta. Saya naik bus itu dari daerah Bungo yang tujuan ke Jakarta. Lalu, ketika di kawasan Lampung Km 33, saat mau arah ke penyeberangan jalur laut, bus itu diberhentikan karena ada pengecekan petugas," kata Khoironi ketika dihubungi detikcom, Rabu (28/7).

"Ternyata di situ kami, semua penumpang, diturunkan lalu diminta swab antigen. Ketika penumpang di-swab, tak berapa lama hasil suratnya itu harus dibayar. Makanya saya curiga dan saya rekam," imbuhnya.

Khoioni mengatakan penumpang bus saat itu dipaksa membayar saat swab, bahkan KTP penumpang diancam akan ditahan jika tidak membayar. Dia pun mengaku curiga saat itu, kenapa di pos penyekatan tidak ada aparat yang berjaga.

"Kalau nggak bayar katanya surat hasil swab tidak diberikan, KTP tidak dikasih. Namanya kita ini penumpang, yang saat itu mau berangkat ke Jakarta, dan kita juga mau tidak mau lantaran katanya sudah aturan," sebutnya.

"Tetapi yang saya merasa curiga, kenapa saat ada penyekatan untuk pemeriksaan lalu kemudian disuruh swab di tempat. Tidak ada terlihat petugas TNI, polisi yang ada itu pos pemeriksaan. Ini malah pemeriksaan ini dari klinik," lanjutnya.

Khoironi mengaku juga membawa sertifikat vaksin. Namun, karena tidak sempat melakukan tes Corona, Khoironi mau tidak mau menjalani swab antigen seperti yang diceritakan sebelumnya.

Lebih lanjut, Khoironi menyebut tak hanya penumpang bus yang ditumpanginya yang menjalani tes swab antigen. Ada beberapa penumpang dari mobil pribadi dan bus lainnya yang juga menjalani tes antigen.

"Saat itu, yang saya tahu, ada mobil pribadi juga yang diberhentikan untuk ikut di-swab antigen. Kemudian ada bus yang lain juga, termasuk bus yang saya tumpangi itu. Rata-rata semua penumpang di dalam bus di-swab antigen dan biaya yang diminta, yaitu Rp 90 ribu per orang," terang Khoironi.

"Anggota yang lakukan kegiatan ini saya lihat tidak ada TNI-nya, juga tidak ada polisinya. Mereka itu kalau nggak salah dari klinik. Semua jumlahnya ada 8 sampai 10 orang dan berpakaian APD lengkap," sambung dia.

sumber : detik.com

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer