Jika bencana itu terjadi, maka dampaknya akan dirasakan warga Wonogiri, khususnya yang berada di wilayah pesisir. Oleh sebab itu masyarakat Kabupaten Wonogiri diharapkan meningkatkan kewaspadaan atas potensi tsunami tersebut.
Kabupaten Wonogiri merupakan daerah di Jawa Tengah yang wilayah selatannya berbatasan langsung dengan laut. Selain itu Wonogiri juga berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Timur, yakni Kabupaten Pacitan, sehingga diperkirakan terdampak potensi tsunami ini.
Hasil penelitian yang dilakukan Cahyadi dkk pada 2017 dalam Buletin Geografi Lingkungan bertajuk Tipologi Pesisir Kawasan Karst Kabupaten Wonogiri menyebutkan bahwa satu-satunya kecamatan di Wonogiri yang berlokasi di pesisir adalah Paranggupito. Wilayah lepas pantai Wonogiri termasuk pada zona seismic gap yang memungkinkan terjadinya gempa yang sangat besar sehingga kemungkinan terjadinya tsunami.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) mencatat ada enam pantai di Kabupaten Wonogiri yang berpotensi terdampak jika tsunami terjadi. Keenam pantai tersebut berada di wilayah Kecamatan Paranggupito yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan wilayah Pacitan, Jawa Timur. Adapun enam pantai tersebut adalah Nampu, Waru, Kalimirah, Sembukan, Klotok, dan Dadapan.
Mengingat potensi bencana tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri rutin menggelar latihan penanggulangan bencana, khususnya di kawasan Paranggupito yang berada di pesisir pantai selatan.
"Sebagai langkah antisipasi, kami sudah menggelar gladi lapang penanggulangan bencana di pantai-pantai Paranggupito. Kami memaksimalkan pengetahuan dan kearifan lokal dalam mengantisipasi bencana tersebut. Salah satu contohnya adalah memperhatikan gejala tsunami yang ditunjukkan dengan fenomena menyusutnya air laut. Jika itu terjadi harus segera lari ke tempat yang tinggi," jelas Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto.
POTENSI DAMPAK TSUNAMI
Berdasarkan peta zona kerentanan gerakan tanah Kabupaten Wonogiri, wilayah di Kecamatan Paranggupito masuk kategori zona kerentanan gerakan tanah rendah dan menengah. Hal ini setidaknya memberikan gambaran kerusakan besar yang akan terjadi jika wilayah Wonogiri disapu tsunami besar setinggi 29 meter.
Tsunami adalah adalah gelombang besar air yang disebabkan aktivitas di dasar laut. Tsunami biasanya didahului dengan gempa bumi yang berkekuatan besar dan terjadi secara mendadak.
Jarak antara bibir dengan permukiman penduduk di sekitar Pantai Nampu Wonogiri sekitar 500-600 meter. Kondisi itu diwaspadai meskipun permukiman penduduk terlindung oleh tebing-tebing pantai yang tinggi.
Apalagi berdasarkan sejumlah hasil penelitian mengungkapkan akses menuju kawasan pesisir pantai di Paranggupito, Wonogiri, cukup sulit diakses. Jalanan di wilayah tersebut cenderung sempit dengan kondisi kurang baik serta memiliki tikungan tajam dan tanjakan. Bahkan beberapa wilayah pesisir di Wonogiri tidak bisa diakses dengan kendaraan bermotor. Hal ini karena beberapa tempat hanya dapat diakses dengan melalui jalan setapak saja.
Mengingat prediksi bahaya tersebut, warga di kawasan pesisir Wonogiri diminta untuk mewaspadai potensi tsunami dan gempa bumi. Jika bencana tsunami itu terjadi, maka dampak yang ditimbulkan akibat tsunami Wonogiri kemungkinan serupa dengan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu.
-adityarp-
Sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar