Angka investasi itu dikemukakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DBMPTSP) Kabupaten Bekasi, Sutia Resmulyawan.
Menurut Sutia Resmulyawan, angka Rp 13,45 triliun itu termasuk investasi besar.
"Ini menjadi nilai positif, Kabupaten Bekasi masih dipercaya para investor untuk menanamkan investasi,” kata dia, Selasa (25/5/2021).
Meskipun masih terjadi pandemi Covid-19, namun geliat perekonomian di Kabupaten Bekasi mulai berkembang.
Selain itu, ditambah kondusivitas iklim investasi yang membuat para investor masih percaya untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bekasi.
Realisasi investasi di Kabupaten Bekasi mencapai 36,23 persen.
Dari angka tersebut, kata dia, total penanaman modal di Jawa Barat pada triwulan pertama 2021 yakni Rp 37,1 triliun.
Investasi di Kabupaten Bekasi masih didominasi sektor penanaman modal asing yakni mencapai Rp 11,6 triliun.
Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 1,8 triliun.
Belasan triliun rupiah investasi itu tercipta dari total 1.950 proyek yang terdiri atas 1.368 proyek investor asing serta 582 proyek dari penanaman modal dalam negeri.
Selain nilai penanaman modal ini, kata dia, sisi positif bagi daerah dengan industri terbesar di Asia Tenggara itu lantaran dari realisasi investasi ini menyerap tenaga kerja.
"Dari data yang kami terima, setidaknya ada 6.732 tenaga kerja yang terserap dari ribuan proyek ini, jadi walaupun pandemi angka penyerapan tenaga kerja sangat tinggi,” ujar Sutia.
Tingginya realisasi investasi di Kabupaten Bekasi berasal dari industri di bidang otomotif yang menyumbang hingga Rp 7,86 triliun.
Disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp1,6 triliun, industri makanan sebesar Rp1,3 triliun, dan sisanya dari sejumlah sektor lainnya.
Dari sisi tenaga kerja, industri logam, mesin, dan elektronika paling banyak menyerap karyawan.
Sedikitnya 4.475 tenaga kerja berhasil diserap setidaknya hingga triwulan pertama 2021.
Disusul sektor makanan dengan 692 tenaga kerja, dan otomotif sebanyak 684 tenaga kerja.
Menurut Sutia, tahun lalu wilayahnya mampu merealisasikan investasi senilai Rp37,32 triliun.
Angka itu jauh mengungguli Kabupaten Karawang di peringkat kedua dengan rasio 13,90 persen dan Kota Bandung di urutan ketiga dengan rasio 8,82 persen.
"Kita mampu merealisasikan 36 persen investasi hanya dalam waktu tiga bulan jika dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu. Geliat ekonomi di Bekasi masih bergairah,” ujarnya.
Sumber : Wartakota live
Tidak ada komentar:
Posting Komentar