Pusdalops BPBD Jawa Timur menyebut dua wilayah ini yakni Kota Blitar dan Kabupaten Jember yang melaporkan adanya kerusakan akibat gempa. "Di Kota Blitar ada tiga rumah yang rusak dan di Kabupaten Jember ada satu fasilitas umum yang rusak. Data hingga pukul 00.00 WIB," sebut Pusdalops BPBD Jawa Timur melalui keterangan resminya, pada Sabtu dini hari (22/5/2021).
Dari informasi yang dihimpun, satu kerusakan di Kabupaten Jember terjadi di ruangan Aula Balai Desa Sarimulyo ambrol pada bagian plafon atapnya.
Sementara di lima wilayah sebelumnya yang terdampak juga terus mengalami peningkatan. Di Kabupaten Lumajang misalnya dari data awal sebelumnya ada tiga rumah yang rusak, Pusdalops BPBD Jatim memperbarui data menjadi 16 rumah rusak. Sedangkan di Kabupaten Blitar dari sebelumnya tercatat 14 rumah rusak meningkat, menjadi 29 rumah rusak dan 7 fasilitas umum rusak.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan, di Kabupaten Lumajang ada tiga kecamatan yang terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,9. Ketiga kecamatan ini yakni Tempursari, Pronojiwo, dan Pasrujambe.
"Ada 7 desa di tiga kecamatan yang terdampak gempa. Di Tempursari ada 5 lima rusak, Pronojiwo 7 rumah, dan Pasrujambe ada 9 rumah. Sebagian besar juga sudah rusak akibat gempa pada 10 April lalu. Jadi ada penambahan dampak kerusakan akibat gempa," ucap Joko melalui pesan singkatnya pada Sabtu pagi.
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,9 mengguncang selatan Pulau Jawa, pada Jumat malam 21 Mei 2021 pukul 19.09 WIB. Gempa berpusat di 57 kilometer tenggara Kabupaten Blitar, dengan kedalaman 110 kilometer, ini juga dirasakan di beberapa daerah di selatan Pulau Jawa, bahkan hingga Lombok.
-adityarp-
Sumber : Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar