Hal itu terungkap berdasarkan paparan publik Humpuss per Desember 2020 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, berapa harta yang dimiliki Tommy di HITS?
Berdasarkan publikasi daftar pemegang saham lebih dari 5% yang dipublikasikan Humpuss sampai dengan 31 Maret 2021, Tommy tercatat memiliki sebanyak 738,692,651 atau 10.40 % saham HITS. Bila diasumsikan harga saham HITS saat ini di kisaran Rp 410 per saham, maka ia mempunyai kepemilikan sebesar Rp 302,86 miliar.
Belum lagi, Tommy juga tercatat sebagai Komisaris Utama di PT Humpus, pemegang saham terbesar PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) dengan kepemilikan 45,52% atau sebanyak 3,232,699,113 saham atau setara Rp 1,32 triliun. Bila digabung, maka di HITS saja, valuasi kepemilikan milik Tommy sebesar Rp 1,63 triliun.
Sebagai informas saja, HITS adalah perusahaan yang bergerak di sektor energi dengan sub sektor oil, gas dan coal. Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa pada 15 Desember 1997 silam dengan harga IPO senilai Rp 675 per saham.
Dalam sebulan terakhir, harga saham HITS terkoreksi 5,53%, sedangkan, sejak awal tahun ini harga sahamnya jatuh 15,64% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 2,91 triliun.
Secara terpisah, Komisaris Utama Humpuss Theo Lekatompessy saat itu mengatakan strategi agresif perusahaan dalam berbelanja kapal tahun ini tetap dilanjutkan guna ekspansi bisnis perusahaan yang sempat tertunda pada 2020.
"Strategi tahun ini hampir sama dengan strategi di tahun 2020. Sifatnya lebih banyak konservatif. Kami bergeser dari vessel carrier gas, menjadi infrastruktur bisnis di bidang gas
"Kapal FSRU [floating storage regasification unit, kapal pengangkut LNG] merupakan harapan bisnis di tahun ini, diharapkan sekitar 25-30 persen pendapatan dari FSRU pada tahun ini."
Budi Haryono, Direktur Utama Humpuss, menjelaskan kapal yang akan ditambah tahun ini yakni ada enam yakni FSRU 1 unit berkapasitas 15.000 metrik ton, dan Harbor Tug 2 unit untuk proyek kontrak dengan Pelindo dan proyek di Amurang.
Kemudian kapal Oil Tanker 1 unit dengan bobot 90.000-110.000 metrik ton DWT, lalu LPG Tanker 1 unit dengan kapasitas 22.000 metrik ton, dan Chemical Tanker 1 unit dengan kapasitas 4.000-6.000 meter kubik untuk mengangkut metanol.
Sumber : CNBC Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar