Radio Babe News. (20/4).Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih sulit mendapat pembiayaan. Hal ini yang menjadi salah satu penghalang usaha kecil melakukan ekspor.
Bendahara negara ini mengungkapkan, UMKM kerap terkendala oleh suku bunga yang mahal dengan agunan yang terbatas.
"UKM biasanya memiliki akses yang cukup sulit di dalam mendapatkan pembiayaan. Mereka sering dihadapkan pada suku bunga tinggi pada saat mengakses pendanaan dari (lembaga) keuangan, proses serta waktu yang lama untuk mendapat pinjaman, dan minimnya pemahaman akan pembukuan," kata Sri Mulyani dalam acara Konferensi 500.000 UMKM Baru secara daring, Selasa (20/4/2021).
Wanita yang akrab disapa Ani ini menyebut, seharusnya pemulihan ekonomi yang sudah terjadi setelah pandemi Covid-19 bisa dimanfaatkan pelaku usaha khususnya UMKM untuk menembus pasar global.
Apalagi kata dia, Indonesia terus melakukan perjanjian dagang (free trade agreement) dengan negara dunia. Perjanjian dagang memberikan beragam kemudahan, mulai dari bea masuk 0 persen hingga kerja sama visa yang membuat pelaku usaha tinggal lebih lama menjalani bisnis di negeri orang.
Dari sisi legalitas, masih banyak UMKM yang pemahaman mengenai legalitasnya minim. UMKM bahkan belum mengerti pentingnya NPWP, Nomor Induk Berusaha (NIB) yang dikeluarkan oleh BKPM, hingga izin prosedur ekspor impor.
Sumber : kompas TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar