Hama Wereng Serang Bekasi

Radio Babe. Bekasi. Direktur Perlin­dungan Tanaman Pangan-Ke­menterian Pertanian, Edy Pur­nawan, mengimbau seluruh jajaran perlindungan tanaman dari pusat sampai tingkat la­pangan untuk waspada dan meningkatkan pengamatan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). “Kita juga harus bersiap melakukan tindakan antisipasi pengendalian pada bulan Januari–Februari yang merupakan puncak serangan OPT,” tegasnya di Jakarta, Sela­sa (2/2).

Edy mengaku telah me­nyampaikan ke seluruh jajaran perlindungan tanaman pangan agar lebih intensif melakukan kegiatan pengamatan, was­pada, dan gerak cepat segera melakukan tindakan pengen­dalian OPT sesegera mungkin, agar kejadian serangan OPT seperti wereng cokelat ini tidak meluas dan mengganggu pro­duksi padi kita.

“Kami juga sudah menu­gaskan staf Ditlin TP untuk berkoordinasi dengan petugas lapangan, Dinas Pertanian, pe­merintah desa, serta Babinsa agar dapat melakukan upaya-upaya pengendalian serangan WBC secara cepat, efektif, dan efisien,” terang Edy.

Lebih lanjut, dijelaskan sa­rana pengendalian OPT seperti pestisida, baik pestisida biologi maupun pestisida kimia saat ini sudah tersedia dan tersebar di gudang-gudang Brigade Per­lindungan Tanaman (BPT).

Sarana tersebut dipersi­lakan untuk digunakan seopti­mal mungkin dalam mengen­dalikan serangan OPT yang ada di wilayah masing-masing. Permintaan bantuan pestisida diusulkan berdasarkan reko­mendasi petugas POPT agar lebih tepat dan tertib adminis­trasi.

Kementan meminta petugas POPT dan Penyuluh Pertanian di lapangan beserta jajaran dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten untuk terus berkoordinasi dengan jajajaran pemerintah pusat.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Ka­bupaten Bekasi, Eem Embang Lesmanasari, bersama de­ngan Kepala Bidang Penyuluh­an, Yeta Hendriwideta, telah menginstruksikan semua pe­tugas lapangan, penyuluh per­tanian dan POPT untuk bersa­ma-sama mengawal dan terus mendampingi petani untuk mengendalikan serangan WBC di wilayahnya masing-masing.

“Pengawalan pertanaman dalam rangka mengamankan produksi merupakan tugas bersama. Pendampingan peta­ni oleh petugas lapangan baik penyuluh maupun POPT akan terus kami tingkatkan sehingga kami harapkan serangan WBC ini dapat segera tertangani dan tidak menyebar ke wilayah lain,” tutur Eem.

Tiga Kecamatan

Koordinator Petugas Pengen­dali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Bekasi, Sutiawan, menyatakan di wilayahnya hama WBC ini menyerang pertanaman padi di tiga kecamatan, yaitu Kecamat­an Cibarusah, Bojongmangu, dan Serangbaru.

“Saat ini, WBC atau wereng cokelat menyerang pertana­man padi di wilayah Kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, dan Serangbaru. Untuk kecamatan yang lainnya masih aman dan terkendali”, terang Sutiawan.

Langkah strategis juga di­ambil oleh Koordinator Satuan Pelayanan (Satpel) Wilayah II Subang-BPTPH Jawa Barat, H. Iduk, dengan cara mendekat­kan bantuan sarana pengen­dalian ke lokasi serangan. Hal ini dimaksudkan agar tindakan pengendalian dapat lebih ce­pat dilaksanakan tanpa harus menunggu bantuan pestisida tiba.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer