Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Gugurkan Janin Pakai Obat-Zat Kimia

 


Bekasi - Perempuan berinisial IR melakukan praktik aborsi ilegall di rumahnya di Mustikajaya, Bekasi. Pelaku menggugurkan janin pasien dengan menggunakan obat-obatan hingga zat kimiawi.

"Ada teknisnya sendiri, Menurut pengakuan IR ini masih gumpalan darah sehingga mudah. Dia gunakan obat dan zat kimia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Yusri mengatakan, tersangka IR hanya melayani pasien dengan usia kandungan di bawah 8 minggu. Di atas itu, tersangka tidak berani ambil tindakan karena peralatannya tidak memadai.

"Karena ibu ini dia hanya mau menerima yang berumur 8 minggu ke bawah. (Janin usia) 8 minggu ke atas dia tidak mau terima, karena dia tidak punya alat untuk itu," imbuhnya.

IR mengaku baru 4 hari praktik aborsi di rumahnya itu. Tetapi sebelumnya pada September 2020, tersangka IR sudah pernah mengaborsi 12 janin.

"IR pernah di tahun 2020 bulan September membuka juga di daerah Bekasi. Sempat satu bulan pengakuannya buka di sana, 15 korbannya tapi yang berhasil dilakukan penindakan aborsi ada sebanyak 12. Kami masih dalami apakah pengakuan betul atau tidak masih kita dalami," papar Yusri.

Dia dibantu oleh suaminya, ST yang bertugas mencari pasien aborsi di media sosial. Mereka juga bekerja sama dengan calo-calo untuk mendapatkan pasien aborsi tersebut.

Calo ini diperoleh tersangka IR saat bekerja di sebuah klinik aborsi ilegal di Tanjung Priok, Jakut pada 2000 silam. IR bukan seorang dokter atau tenaga kesehatan.

"Cuma berdasarkan pengalaman yang bersangkutan pernah bekerja di klinik aborsi juga pada tahun 2000. Selama kurang lebih hampir empat tahun tugasnya bagian membersihkan," lanjutnya.

Keduanya ditangkap pada 1 Februari 2021 lalu di rumahnya. Saat dilakukan penggerebekan itu, polisi juga menangkap perempuan berinisial SR.

SR ditangkap setelah melakukan aborsiSR mengaku sudah punya suami dan nekat mengaborsi janinnya dengan alasan himpitan ekonomi.

sumber : detiknews.com

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer