Untuk menghargai jasa beliau sebagai salah satu tokoh nasional dan Bekasi, nama KH. Noer ali di abadikan menjadi nama sebuah jalan di Kabupaten yang tembus ke Kota Bekasi yakni Jalan KH. Noer ali yang posisinya di jalan inspeksi kalimalang Bekasi.
Sayangnya nama jalan yang diangkat dari tokoh pahlawan yang juga Ulama Nasional tersebut di kotori dengan banyaknya tempat esek-esek bermodus Panti pijat, tempat karaoke dan hotel-hotel melati yang identik dengan kesan negatif.
Hal tersebut sangat kontras dengan nama jalan yang digunakan yakni Ulama nasional dan tokoh besar KH. Noer ali, rupanya hal tersebut menjadi perhatian dari tokoh muda asli Bekasi Drahim Sada yang menganggap hal tersebut sebagai penghinaan bagi tokoh Ulama besar KH. Noer ali.
“Ini tidak bisa dibiarkan, hal ini sangat jelas tidak mencerminkan ketokohan sang pahlawan, yang ada malah penghinaan, masa jalan KH. Noer ali banyak tempat panti pijat Esek-esek”, paparnya.
Drahim juga melihat ada Pembiaran dari Pemerintah Kabupaten bekasi yang membiarkan jalan tersebut dikotori oleh para pelaku usaha mesum tersebut.
“Saya lihat Pemkab Bekasi tidak berdaya menghadapi para pelaku usaha mesum di sepanjang jalan Kalimalang, saya juga ga ngerti, apakah memang ada sesuatu, atau sengaja dilindungi, ini kan sudah jelas prostitusi, apalagi sekarang ini masa pandemi Corona, jangan tempat yang besar-besar aja ditutup, tapi yang kecil juga sama, karena sama-sama penyakit masyarakat “, Tegasnya.
“Saya minta kepada Pemkab Bekasi, harus bertindak tegas terhadap penyakit masyarakat, apalagi menjamur di jalan KH. Noer ali yang sama-sama kita banggakan, buat apa foto Kiyai di pasang di tiap-tiap ruangan Kantor-kantor Pemda, tapi marwah beliau sebagai Ulama dan Pahlawan Nasional tidak bisa kita jaga”, tutup Drahim sada.
Sumber : Reportika.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar