Bantuan Korea Selatan itu dikemukakan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
Bantuan berbentuk barang itu disalurkan pemerintah Korea Selatan melalui BPTJ sebesar 15 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp 210 miliar (kurs 1 dolar = Rp 14.020, per 9 Januari 2021).
Modernisasi bus Transpatriot menggunakan konsep digitalisasi. Misalnya seperti pemasangan alat pengatur jadwal secara digital.
"Bantuannya bukan armada, berupa teknologi dan perangkat kerasnya. Seperti sistem digitalisasinya akan dipasang di bus, terminal dan halte," katanya.
Dashboard perjalanan bus berkonsep digital diharapkan agar masyarakat bisa memperoleh kepastian berkaitan jadwal keberangkatan bus.
"Sehingga nanti kami punya dashboard perjalanan bus ini dari awal, kemudian proses perjalanan dan sampai ke akhir akan terkoneksi dengan command center Transpatriot," tuturnya.
Selain itu, mesin pembayaran secara non-tunai juga akan diupayakan dipasang di setiap armada Bus Transpatriot.
Bantuan tersebut akan diserahterimakan Pemkot Bekasi secara langsung kepada PD Mitra Patriot selaku BUMD yang mengelola Bus Transpatriot.
Saat ini, Bus Transpatriot telah memiliki 3 rute yakni terminal Bekasi-Harapan Indah, Bantargebang-Summarecon, dan Wisma Asri-Sumber Arta, Kalimalang.
"Bantuan dari pemerintah pusat yang menunjuk pemkot Bekasi sebagai pilot project. Dari Korea Selatan nanti memberikan kepada BPTJ untuk diberikan ke Pemkot Bekasi," ujar Tri Adhianto saat dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021).
Sumber : wartakotalive.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar