Kementerian Koperasi dan UMKM bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar kegiatan focus group discussion (FGD) penguatan kewirausaha.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Uju, meminta peran koperasi wanita dalam pemberdayaan perempuan. Khususnya koperasi wanita di Kabupaten Bekasi terus memperbanyak kegiatan yang berdampak positif terhadap pembangunan.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Terutama kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak beserta Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia yang turut hadir dan memberikan support secara langsung pada kegiatan ini,” katanya.
Uju menjelaskan, jumlah data koperasi aktif di Kabupaten Bekasi berjumlah 810 unit. Dari jumlah tersebut, terdapat 12.962 anggota perempuan. Sedangkan jumlah koperasi wanita sebanyak 10 unit.
“Peran perempuan tidak bisa kita anggap sepele. Karena hampir sebagian besar pelaku usaha mikro atau UMKM adalah wanita. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM menyumbang sebesar 97 persen perekonomian nasional,” katanya.
Masih Uju, Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan beberapa kegiatan dan kebijakan untuk mendorong pelaku koperasi dan UMKM. Agar dapat bertahan melewati pandemi Covid-19.
“Kita akan melakukan berbagai upaya. Seperti pengadaan makanan minuman ataupun kegiatan lain, pembelian masker non medis maupun peralatan operasional kebencanaan. Kemudian kebijakan penggunaan Batik Bekasi setiap hari Jumat sebagai seragam wajib para ASN,” ungkapnya.
“Itu semua akan bekerjasama dengan pelaku usaha mikro dan UMKM di Kabupaten Bekasi,” lanjutnya.
Uju berharap koperasi di Kabupaten Bekasi dapat membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat lebih meningkat lagi.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, harus ada sinergi antara kementeriannya, Kementerian Koperasi dan UMKM, serta pemerintah daerah setempat. Agar semakin dapat memaksimalkan kewirausahaan bagi kelompok wanita.
“Apa yang dilaksanakan Kementerian Koperasi dan UMKM itu sejalan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Jadi dengan adanya FGD ini kita berharap perempuan di Indonesia khususnya di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Subang ini dapat menjadi penggerak ekonomi dan mampu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia,”
Sumber : pojokJabar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar