WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- SMK Negeri 1 Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi sorotan.
Sebanyak enam ruang kelas di sekolah yang berada di tengah area persawahan ini sudah 6 tahun mangkrak tak dibangun.
Padahal sekolah ini mendulang banyak prestasi, mulai tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.
SMKN 1 Babelan menjadi sekolah yang paling cari siswa, pasalnya sekolah negeri di daerah itu tidak ada lagi.
Lokasi sekolah itu terbilang jauh dari kawasan permukian. Terletak di Jalan Pertamina Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan.
Akses jalan menuju ke sana juga sempit hanya cukup satu mobil dan jalanan rusak berbatuan.
“Iya ini sekolah lama, dan memang sudah sangat banyak berprestasi. Piala-pialanya juga banyak tuh,” kata Kepala SMKN 1 Babelan, Saparudin, pada Selasa (8/9).
Ia memaparkan SMKN 1 Babelan ini telah berdiri sejak lama. Akan tetapi untuk di lokasi ini, baru berdiri tahun 2005.
Terdapat 19 ruang kelas untuk belajar maupun ruang praktik.
Seiring berjalannya waktu, siswa yang hendak daftar ke SMKN 1 Babelan meningkat cukup banyak.
Maka itu dibutuhkan ruang kelas baru, diusulkan untuk pembangunan enam ruang kelas tersebut.
“Itu sekitar tahun 2013 atau 2014 mulai dibangun, ya pokoknya ini lima tahun mangkraknya engga dilanjutin lagi pembangunannya,” terang dia.
Ia menjelaskan enam ruang kelas baru itu sangat dibutuhkan dikarenakan permintaan siswa untuk masuk ke SMKN 1 Babelan terus meningkat.
“Ini kan jumlah siswa terus meningkat ya yang mau masuk SMKN 1 Babelan. Jadi banyak yang kita tolak karena engga cukup,” ucapnya.
Saat ini SMKN 1 Babelan memiliki 19 ruangan baik itu untuk kelas belajar maupun ruang praktek kejuruan.
Total ada lima jurusan di SMK 1 Babelan, yakni Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Dasar Otomotif (TDO), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Elektro dan Teknik Pengelasan.
“Tahun ini 300 siswa yang daftar kita tolak, soalnya engga cukup ya. Satu kelas kan hanya boleh 36 siswa, maka jumlah kuota kita sesuaikan sama siswa yang lulus,” paparnya.
Harusnya mulus
Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu cukup terkejut ketika mengetahui sekolah ini berprestasi.
“Ini luar biasa. Meski ada di tengah persawahan tapi SMKN 1 punya Raihan prestasi membanggakan. Bahkan ada 300 calon siswa yang ditolak tahun ini karena kuota,” jelas Syaikhu.
Syaikhu juga menyinggung akses menuju sekolah. Untuk tiba di SMKN 1, jalan tanah berlubang dan bergelombang sepanjang 2 KM harus dilewati.
“Jalannya rusak. Masih tanah dan bergelombang serta berlubang. Padahal ini dekat sumur minyak Pertamina. Harusnya mulus,” ungkap Syaikhu.
Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) itu berharap, fasilitas pendidikan harus diprioritaskan. Sebab ini kunci membangun bangsa dan negara.
sumber : wartakota.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar