JAKARTA, KOMPAS.com - Minuman bubble tea atau boba banyak digandrungi anak muda masa kini. Namun, di balik manisnya bola-bola boba, ada bahaya kesehatan yang mengancam. Hal itu pun dirasa R, warga Bekasi, yang mengalami lumpuh sementara. Saat ke dokter, baru diketahui bahwa R menderita diabetes melitus level 2. Berita soal efek samping boba ini menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin, Senin (28/9/2020). Berita populer lainnya yakni soal penambahan RW zona merah di Jakarta hingga viral cerita "perpeloncoan" di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
1. Kebanyakan minum boba, R alami lumpuh sementara Siapa tak kenal boba atau bubble tea? Minuman berbahan dasar teh, susu, dan boba yang berbahan dasar tepung singkong ini sedang naik daun. Rasa manisnya membuat boba semakin digemari oleh masyarakat. Boba sendiri berasal dari tepung tapioka dan tidak memiliki banyak rasa. Sehingga, rasa manisnya berasal dari gula atau madu yang direndam sebelum disajikan.Namun, seiring dengan popularitasnya, minuman itu disebut memiliki efek samping, seperti yang dikisahkan oleh R melalui akun media sosial Twitter miliknya. Kisah perempuan asal Bekasi ini menyedot perhatian banyak warganet.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, R mengaku bahwa dalam satu hari dia biasa mengonsumsi dua gelas boba selama tiga sampai empat hari dalam seminggu. Kebiasaannya ini dia lakukan sejak Desember 2019 dan terus berlangsung.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, R mengaku bahwa dalam satu hari dia biasa mengonsumsi dua gelas boba selama tiga sampai empat hari dalam seminggu. Kebiasaannya ini dia lakukan sejak Desember 2019 dan terus berlangsung.
Selama mengonsumsi boba, dia merasa tak ada yang aneh pada dirinya. Akan tetapi, lambat laun R mulai merasakan ada yang aneh pada tubuhnya. Pada awalnya, perempuan berusia 20 tahun ini merasakan kebas pada kaki. Selama enam hari setelah itu, rasa kebas pada kakinya tak kunjung hilang.
Hingga akhirnya, dia merasakan kakinya mengalami lumpuh sementara. R lalu memutuskan untuk memeriksakan kondisinya ke dokter pada Maret 2020. "Dibawa ke dokter umum, bilangnya cuma kekurangan vitamin D. Ternyata masih terasa berkedut, bahkan pas jalan kayak meleyot (layu) gitu kakinya. Akhirnya dibawa ke dokter penyakit dalam dan dicek ternyata sudah DM (diabetes melitus) tipe-2," kata dia.
sumber : kompas.com
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar