Disudut utara Kabupaten Bekasi banyak Petani mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubdisi. Keberadaan pupuk bersubsidi ini disebut sedang langka dalam beberapa pekan ke belakang.
Salah seorang petani asal Kecamatan Sukawangi, Sanan (50) mengaku sudah berusaha mencari pupuk urea bersubsidi di wilayahnya sampai ke Kabupaten Karawang. Hanya saja, pupuk tersebut tidak diperoleh.
“Yang hilang itu pupuk urea bersubsidi yang merah, yang harganya Rp180 ribu per kuintal,kata Sanan, Selasa (25/08).
Sanan mengatakan kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi sekitar sejak dua pekan lalu. Rekan-rekannya sesama petani juga mengeluhkan hal yang sama.
“Kalau pupuk urea yang putih mah banyak karena bukan subsidi dan harganya mahal, sekitar Rp800 ribu per kuintalnya,” kata dia.
Hal senada disampaikan Farijan (40) petani asal Kecamatan Sukakarya. Menurutnya, hilangnya pupuk bersubsidi dipasaran diduga disebabakan ulah mafia pupuk yang menimbun pupuk bersubsidi agar pupuk non subsidi laku dibeli petani.
“Iya dugaannya seperti itu,” kata dia.
Oleh karenanya, sambung Farijan, para petani berharap pemerintah bisa menuntaskan persoalan ini sehingga para petani tidak kesulitan mendapat pupuk bersubsidi.
“Sudah waktunya pemerintah turun tangan. Kasihan petani bisa gagal panen jika tidak diberikan pupuk.
Sumber : BERITACIKARANG.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar