BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi berencana memberikan uang Rp 1 juta untuk operasional RW di Bekasi. Sebab selama ini Pemkot terus mengandalkan kepengurusan RW untuk berperan aktif dalam mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan masing-masing.
Salah satu peran RW Siaga adalah mengawasi pergerakan warga untuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19. “Kemarin pimpinan DPRD minta tolong untuk berikan stimulus (untuk RW) yang sudah pernah diberikan lagi selama kemampuan anggarannya ada. Kita sedang bahas sekitar Rp 1 juta,” ucap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kepada wartawan, Kamis (17/9/2020).
Rahmat mengakui selama pandemi Covid-19, RW memang memiliki tugas penting untuk mengendalikan Covid-19. RW Siaga berperan untuk pemberdayaan ekonomi termasuk mengawasi warung makan hingga tempat hiburan lainnya di lingkungan tersebut untuk terapkan protokol kesehatan.Selain itu, RW Siaga juga difungsikan untuk monitoring kasus terkonfirmasi positif, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, serta menjadi penyalur bantuan logistik bagi warga yang menjalani isolasi mandiri. Kemudian, RW siaga juga bertujuan agar lebih mudah memantau warga dan menekan angka kriminalitas di Kota Bekasi.
“Tugasnya (RW) adalah memfasilitasi warganya itu yang betul. Nah sekarang karena dia capai karena itu kita kasih stimulus berapa kemampuan anggaran daerah,” kata Rahmat.
Sebelumnya, dana intensif untuk RT dan RW telah ditiadakan sejak 2019 karena adanya keterbatasan dana. Tidak hanya RW, ketua RT serta pengurus dan kader Posyandu dan juga PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) ikut dihentikan. Padahal pada 2018 lalu pengurus RT masih menerima insentif sebesar Rp 1.250.000, sedagkan untuk RW sebesar Rp 1.750.000. Kader Posyandu mendapatkan insentif sebesar Rp 400.000.
sumber : bekasi,kompas.com
sumber : bekasi,kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar